PENDAHULUAN
Latar belakang
Sosiologi
adalah ilmu yang berkenaan dengan masyarakat, ada dua masyarakat dalam
sosiologi industri, yang pertama masyarakat yang tinggal di tempat industri
berada, dan kelompok orang yang berada dalam industri dan menjalankan industri
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa industrialisasi sangat berpengaruh terhadap
kondisi sosiologis masyarakat dan sebaliknya, kondisi sosiologis masyarakat
sangat berpengaruh terhadap industrialisasi.
Pengaruh sosiologi industri
masyarakat tersebut menunjukkan bahwa sosiologi industri mempunyai cakupan
teori yang sangat luas. Ada tiga penyebab luasnya cakupan tersebut. Pertama
cakupan substansi yang dibahas didalam sosiologi industri cukup luas, kedua
adanya perbedaan tingkat analisis yang menghasilkan keragaman berbagai teori,
ketiga karena teori-teori yang digunakan didalam sosiologi industri memilki
keberagaman berdasarkan asal pemikirannya. Pemikiran teori tersebut dipelopori
oleh kehadiran para tokoh yang berperan dalam sosiologi industri. Sementara itu
teori-teori yang berbasis pendekatan sosiologis dapat dilihat dari teori
Durkheim yang berpengaruh terhadap kategori teori hubungan antara manusia dari
Elton Mayo, teori Dunlop. Selain itu teori Max Weber dan Karl Marx berupa
teori-teori berpendakatan hubungan industrial.
Rumusan Masalah
1.
Siapa saja tokoh-tokoh
dalam sosiologi industri ?
2. Apa
saja teori yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh dalam sosiologi industri ?
PEMBAHASAN
Tokoh-tokoh dalam sosiologi
industri
v Karl marx(Sosiologi Marxis)

Karl
Heinrich Marx (lahir
di Trier, Prusia, 5 Mei 1818 – meninggal
di London, Inggris,14 Maret 1883 pada
umur 64 tahun) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan
teori kemasyarakatan dari Prusia.Walaupun
Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal atas
analisisnya terhadap sejarah,
terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga
saat ini pada dasarnya adalah sejarah pertentangan kelas",
sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.
v
Emile durkheim( Sosiologi Struktural
)

David Émile Durkheim (lahir 15 April 1858 – meninggal 15 November 1917 pada umur 59 tahun) dikenal sebagai
salah satu pencetus sosiologi modern. Ia mendirikan fakultas sosiologi
pertama di sebuah universitas Eropa pada 1895, dan menerbitkan salah satu jurnal pertama yang diabdikan kepada ilmu sosial, L'Année Sociologique pada 1896.
v Max Weber(Sosiologi Weber)

Maximilian Weber (lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864 – meninggal di München,Jerman, 14 Juni 1920 pada umur 56 tahun) adalah seorang ahli
ekonomi politik dan sosiolog dari Jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri
ilmu sosiologi dan administrasi negara modern. Karya utamanya berhubungan
dengan rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan, meski ia sering
pula menulis di bidang ekonomi. Karyanya yang paling populer adalah
esai yang berjudul Etika Protestan dan Semangat
Kapitalisme, yang mengawali penelitiannya tentang
sosiologi agama. Weber berpendapat bahwa agama adalah salah satu alasan utama
bagi perkembangan yang berbeda antara budaya Barat dan Timur. Dalam karyanya
yang terkenal lainnya, Politik sebagai Panggilan, Weber mendefinisikan negara sebagai
sebuah lembaga yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekuatan fisik secara sah,
sebuah definisi yang menjadi penting dalam studi tentang ilmu politik Barat
modern.
Teori yang dikemukakan
tokoh dalam sosiologi industri
Karl Marx sbg.inspirasi
dominan dibalik “fungsionalisme struktural”. Durkheim sbg. Akar dari pandangan
varian-varian modern dari fenomenologi. Max Weber KARL MARX Walau tidak secara
eksplisit menyebut “hubungan-hubungan industrial”, ia menyangkal assumsi para
ekonom para ekonom yang berargumen bahwa: kondisi karakteristik produksi
kapitalisme dapat diatributkan pada segala tipe ekonomi. Premis-premis
pertukaran ekonomis (pengejaran profit) yang dianggap sebagai
karakteristik natural manusia.
v Karl Marx
Formasi
pertukaran ekonomis adalah hasil dari sebuah proses historis, sehinggakapitalisme
merupakan bentuk sistem produksi yang khas dalam sejarah manusia. (karena masih
ada sistem produksi lain tertentu dari sistem produksi). Obyek-obyek fisik
membentuk elemen-elemen di dalam suatu rangkaian yang pasti
dari modal, komoditi, harga hubungan - hubungan sosial. ( bukan seperti ekonomi : tidak
tergantung pada mediasi manusia.).
Aktivitas produksi merupakan hubungan
dialektis antara kekuatan produksi (produktive forces) dan hubungan-hubungan
produksi sebagai basis atau substruktur. Superstrukturnya adalah: ideologi,
hukum, religi, institusi-institusi politik, dan budaya. Yang dimaksud dengan
kekuatan produksi adalah cara-cara material maupun tenaga manusia dalam
produksi.
Kondisi sehingga kekuatan
produksi akan membawa kepada modus produksi tertentu. bisa dibedakan
aktivitas-aktivitas produktif (produksi subsistem ataukah produksi industrial).
Hubungan-hubungan produksi tidak hanya eksis antara manusia dengan alam, tetapi
juga antara manusia dengan manusia lainnya.
Hubungan produksi terbentuk dari
kepemilikan ekonomis atas kekuatan produktif. kapitalis memiliki
alat produksi, buruh hanya memiliki tenaga kerja. Artinya; buruh bergantung
pada para kapitalis, Modus kapitalis dalam produksi berakibat pada pembagian
kelas antara kelas
pekerja atau Proletariat dengan Kelas Kapitalis atau Borjuis.
Hubungan kelas ini menjadi Konfliktual karena para buruh dipaksa menjalin hubungan yang Tidak sederajat.
Hubungan kelas ini menjadi Konfliktual karena para buruh dipaksa menjalin hubungan yang Tidak sederajat.
v Emile durkheim
Durkheim tidak secara langsung berbicara mengenai
fenomena yang berhubungan dengan ruang produksi industri manufaktur,
tetapi berkaitan dengan perkembangan umum masyarakat industrial modern.
Konsep Durkheim tentang “pembagian kerja” (division of
labour) sebenarnya adalah konsep dari pemikir terdahulu dalam studinya tentang proses
produksi industrial. ( Plato, Aristoteles, Adam Smith, August Comte, dan Karl
Mark). Smith spesialisasi teknis dalam bidang produksi akan
meningkatkan produktivitas kerja. (tentang spesialisasi ekstrim dalam
proses manufaktur). Comte pembagian kerja akan memperkuat
solidaritas sosial dengan cara menciptakan hubungan-hubungan dependensi
timbal balik diantara individu-individu.
Pembagian kerja memproduksi konflik sosial dan merupakan
kausa prima ketidaksederajatan sosial dan alienasi. Mark Menurut Durkheim,
pembagian kerja dan differensiasi fungsional dari peran-peran individu
menciptakan integrasi sosial di dalam masyarakat modern. (kontras dengan
pemikiran Mark). dipengaruhi oleh pemikir sosil Perancias dan Jerman al.:
Rousseau, Saint Simon, Auguste Comte, Herbert Spencer, Schaffle, serta
Lilienfeld.
Pokok-Pokok
Pikiran Durkheim
Masyarakat membentuk suatu kesatuan terintegrasi yang
dalam beberapa hal dapat diperbandingkan dengan sebuah organisme hidup, bukan
hanya mengakar pada masyarakat merupakan realitas subinteraksi-interaksi
individual. generis;
memiliki karakteristik khas tersendiri, representasi yang diekspresikan
mempunyai “isi” yang berbeda dari yang murni bersifat individual.
Masyarakat memiliki properti spesifik yang dapat
dipisahkan dari milik anggota individualnya. Masyarakat terikat menjadi suatu
kesatuan bukan karena hubungan material, tetapi karena pertalian ide-ide, Perasaan, kepercayaan, MoralTradisional, dan Cita-cita membentuk
warisan budaya para anggota masyarakat tersebut. kesemuanya tumbuh secara
sosial, bukan merupakan hasil/properti individu tertentu. Masyarakat bersifat
impersonal dan memiliki properti Conscience Collective (kesadaran
Kolektif/suara hati masyarakat) yang berbedadengan kesadaran individual.
(Conscience
collective = kesatuan erat yang terbentuk dari pikiran-pikiran individual
sebagai elemen-elemennya) Perubahan sosial dapat dideskripsikan dengan
membedakan menjadi 2 (dua) tipe solidaritas sosial; solidaritas MEKANIS dan
solidaritas ORGANIS.
Solidaritas
mekanis didasarkan pada homogenitas moral dan sosial, sehingga berciri;
tradisional, non individualistik/ komunal, keadilan kolektif, properti bersifat
komunal, kehendak komunitas mendominai kehendak individu, kekerabatan,
lokalisme, sakral.
Solidaritas
organis, masyarakat didasarkan pada individu-individu dengan fungsi yang
berbeda yang dipersatukan oleh peran-peran komplementer. Sehingga berciri;
personal, kesamaan kesempatan serta kesederajatan, regulasi kooperasi serta
pertukaran, keseimbangan tugas dan kewajiban dan, otonomi berserikat.
DURKHEIM
memandang pabrik dalam kerangka kerjanya dengan analogi ORGANIS. organisasi
industrial adalah bagian dari sistem sosial atau sosio-teknis (dari suatu
pabrik).
Sehingga hanya dengan partisipasi pekerja individual
dalam manajemen perusahaan sebuah integrasi sistematis dapat diperoleh. MAX
WEBER Merupakan tokoh yang memikirkan “PEMAHAMAN EMPATETIK”
v Max weber
Pokok-Pokok
pikiran weber
Rasionalisasi
sebagai dasar terjadinya perubahan sosial. Hubungan-hubungan sosial
mempengaruhi serta dipengaruhi oleh pertumbuhan rasionalisasi. selanjutnya
menentukan arah/bentuk pada hubungan sosial dengan (institusi). Tingkah laku
kapitalis rasional menimbulkan konsekwensi dalam wilayah organisasi sosial yang
kemudian menyuburkan persebaran BIROKRASI.
Pembagian
kerja yang terdiferensiasi mengkarakterisasikan kapitalisme. Sistem kelas yang
muncul sebagai akibat dari pembagian kerja ditandai oleh birokrasi sebagai
nuansa (feature) kapitalisme modern yang paling integral. Setiap bentuk
organisasi yang memiliki hierarki serta otoritas dapat menjadi subjek sebuah
proses expropriation (pengambilalihan/penggantian) “alat produksi” dalam
istilah Marx, diganti dengan “alat administrasi”. Weber berbicara mengenai
“dominasi” dan “subordinasi” sebagai ganti “hubungan-hubungan produksi”. Menekankan karena
birokrasi adalah pentingnya “organisasi” dan
“birokrasi’.(“human machine” yang meletakkan organisasi sosial manusia pada
tingkat yang sama dengan rasionalitas formal teknologi di dalam dunia
material). Kemajuan birokratisasi menunjukkan “tekanan” antara tuntutan
efisiensi teknologi administrasi vs nilai-nilai manusia mengenai spontanitas
serta otonomi. pada akhirnya birokrasi akan membentuk “sangkar besi”
(iron cage) yang membatasi kebebasan dalam kapitalisme modern.
Penutup
Terdapat
keterkaitan antara perubahan-perubahan sosial, ekonomi,dan politis dalam era
industrialisasi awal. Perbedaan latar belakang historis di Inggris, Perancis
serta Jerman menjadi penyebab perbedaan jalan perkembangan industrial di 3
negara tersebut.
Polarisasi sosial yang
ekstrim membawa perubahan politis revolusioner di Inggris dari sebuah koalisi
antara kelas-kelas kapitalis dengan aristokratis.
Jerman, masyarakat agraris ditransformasikan menjadi masyarakat industrial “dari atas” oleh rezim monarkhis.
Jerman, masyarakat agraris ditransformasikan menjadi masyarakat industrial “dari atas” oleh rezim monarkhis.
Hubungan historis antara
bentuk-bentuk pemerintahan yang berbeda-beda dari negara tsb. Yaitu,
aristokratis-monarkhis atau borjuis-kapitalis, dan relevan untuk mengapopulasi
pekerja industrial nalisis fenomena hubungan industrial dewasa ini.
Dalam perkembangan
industrialisasi, industri manufaktur tumbuh dan mengubah sumbangan
sektor pertanianindustri menjadi sektor utama perekonomian, dalam
produksi ekonomis menurun. Lowongan pekerjaan bergeser dari sektor agriculture
ke sektor manufaktur.
Perkembangan ekonomi terjadi melalui sistem
“pertumbuhan” bukan “pemerataan”
DAFTAR PUSTAKA
Aditjondro, J. George. 2003. Pola-Pola Gerakan Lingkungan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Faisal, Sanafiah. 2003. Format-Format
Penelitian Sosial. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
elearning.unej.ac.id/courses/CLe636/document/SOSIOLOGI_INDUSTRI.ppt?
cidReq=CL358c -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar