i'am

i'am

Minggu, 14 Juni 2015

sosiologi industri (tokoh-tokoh sosiologi industri)



PENDAHULUAN
Latar belakang                                  
            Sosiologi adalah ilmu yang berkenaan dengan masyarakat, ada dua masyarakat dalam sosiologi industri, yang pertama masyarakat yang tinggal di tempat industri berada, dan kelompok orang yang berada dalam industri dan menjalankan industri tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa industrialisasi sangat berpengaruh terhadap kondisi sosiologis masyarakat dan sebaliknya, kondisi sosiologis masyarakat sangat berpengaruh terhadap industrialisasi.
            Pengaruh sosiologi industri masyarakat tersebut menunjukkan bahwa sosiologi industri mempunyai cakupan teori yang sangat luas. Ada tiga penyebab luasnya cakupan tersebut. Pertama cakupan substansi yang dibahas didalam sosiologi industri cukup luas, kedua adanya perbedaan tingkat analisis yang menghasilkan keragaman berbagai teori, ketiga karena teori-teori yang digunakan didalam sosiologi industri memilki keberagaman berdasarkan asal pemikirannya. Pemikiran teori tersebut dipelopori oleh kehadiran para tokoh yang berperan dalam sosiologi industri. Sementara itu teori-teori yang berbasis pendekatan sosiologis dapat dilihat dari teori Durkheim yang berpengaruh terhadap kategori teori hubungan antara manusia dari Elton Mayo, teori Dunlop. Selain itu teori Max Weber dan Karl Marx berupa teori-teori berpendakatan hubungan industrial.

Rumusan Masalah
1.      Siapa saja tokoh-tokoh dalam sosiologi industri ?
2.      Apa saja teori yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh dalam sosiologi industri ?




PEMBAHASAN
Tokoh-tokoh dalam sosiologi industri
v  Karl marx(Sosiologi Marxis)

Karl Heinrich Marx (lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818 – meninggal di London, Inggris,14 Maret 1883 pada umur 64 tahun) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah pertentangan kelas", sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.
v  Emile durkheim( Sosiologi Struktural )
David Émile Durkheim (lahir 15 April 1858 – meninggal 15 November 1917 pada umur 59 tahun) dikenal sebagai salah satu pencetus sosiologi modern. Ia mendirikan fakultas sosiologi pertama di sebuah universitas Eropa pada 1895, dan menerbitkan salah satu jurnal pertama yang diabdikan kepada ilmu sosial, L'Année Sociologique pada 1896.



v  Max Weber(Sosiologi Weber)
Maximilian Weber (lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864 – meninggal di München,Jerman, 14 Juni 1920 pada umur 56 tahun) adalah seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog dari Jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara modern. Karya utamanya berhubungan dengan rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan, meski ia sering pula menulis di bidang ekonomi. Karyanya yang paling populer adalah esai yang berjudul Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme, yang mengawali penelitiannya tentang sosiologi agama. Weber berpendapat bahwa agama adalah salah satu alasan utama bagi perkembangan yang berbeda antara budaya Barat dan Timur. Dalam karyanya yang terkenal lainnya, Politik sebagai Panggilan, Weber mendefinisikan negara sebagai sebuah lembaga yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekuatan fisik secara sah, sebuah definisi yang menjadi penting dalam studi tentang ilmu politik Barat modern.

Teori yang dikemukakan tokoh dalam sosiologi industri
Karl Marx sbg.inspirasi dominan dibalik “fungsionalisme struktural”. Durkheim sbg. Akar dari pandangan varian-varian modern dari fenomenologi. Max Weber KARL MARX Walau tidak secara eksplisit menyebut “hubungan-hubungan industrial”, ia menyangkal assumsi para ekonom para ekonom yang berargumen bahwa: kondisi karakteristik produksi kapitalisme dapat diatributkan pada segala tipe ekonomi. Premis-premis pertukaran ekonomis (pengejaran profit) yang dianggap sebagai karakteristik natural manusia.



v  Karl Marx
Formasi pertukaran ekonomis adalah hasil dari sebuah proses historis, sehinggakapitalisme merupakan bentuk sistem produksi yang khas dalam sejarah manusia. (karena masih ada sistem produksi lain tertentu dari sistem produksi). Obyek-obyek fisik membentuk elemen-elemen di dalam suatu rangkaian yang pasti dari  modal, komoditi, harga hubungan - hubungan sosial. (  bukan seperti ekonomi :  tidak tergantung pada mediasi manusia.).
Aktivitas produksi merupakan hubungan dialektis antara kekuatan produksi (produktive forces) dan hubungan-hubungan produksi sebagai basis atau substruktur. Superstrukturnya adalah: ideologi, hukum, religi, institusi-institusi politik, dan budaya. Yang dimaksud dengan kekuatan produksi adalah cara-cara material maupun tenaga manusia dalam produksi.
Kondisi  sehingga kekuatan produksi akan membawa kepada modus produksi tertentu.  bisa dibedakan aktivitas-aktivitas produktif (produksi subsistem ataukah produksi industrial). Hubungan-hubungan produksi tidak hanya eksis antara manusia dengan alam, tetapi juga antara manusia dengan manusia lainnya.
Hubungan produksi terbentuk dari kepemilikan ekonomis atas kekuatan produktif.  kapitalis memiliki alat produksi, buruh hanya memiliki tenaga kerja. Artinya; buruh bergantung pada para kapitalis, Modus kapitalis dalam produksi berakibat pada pembagian kelas antara kelas pekerja atau Proletariat dengan Kelas Kapitalis atau Borjuis.
Hubungan
kelas ini menjadi Konfliktual karena para buruh dipaksa menjalin hubungan yang Tidak sederajat.

v  Emile durkheim
Durkheim tidak secara langsung berbicara mengenai fenomena yang berhubungan dengan ruang produksi industri manufaktur, tetapi berkaitan dengan perkembangan umum masyarakat industrial modern.
Konsep Durkheim tentang “pembagian kerja” (division of labour) sebenarnya adalah konsep dari pemikir terdahulu dalam studinya tentang proses produksi industrial. ( Plato, Aristoteles, Adam Smith, August Comte, dan Karl Mark). Smith spesialisasi teknis dalam bidang produksi akan meningkatkan produktivitas kerja. (tentang spesialisasi ekstrim dalam proses manufaktur). Comte  pembagian kerja akan memperkuat solidaritas sosial dengan cara menciptakan hubungan-hubungan dependensi timbal balik diantara individu-individu.
Pembagian kerja memproduksi konflik sosial dan merupakan kausa prima  ketidaksederajatan sosial dan alienasi. Mark  Menurut Durkheim, pembagian kerja dan differensiasi fungsional dari peran-peran individu menciptakan integrasi sosial di dalam masyarakat modern. (kontras dengan pemikiran Mark). dipengaruhi oleh pemikir sosil Perancias dan Jerman al.: Rousseau, Saint Simon, Auguste Comte, Herbert Spencer, Schaffle, serta Lilienfeld.

            Pokok-Pokok Pikiran Durkheim
Masyarakat membentuk suatu kesatuan terintegrasi yang dalam beberapa hal dapat diperbandingkan dengan sebuah organisme hidup, bukan hanya mengakar pada masyarakat merupakan realitas subinteraksi-interaksi individual.  generis; memiliki karakteristik khas tersendiri, representasi yang diekspresikan mempunyai “isi” yang berbeda dari yang murni bersifat individual.
Masyarakat memiliki properti spesifik yang dapat dipisahkan dari milik anggota individualnya. Masyarakat terikat menjadi suatu kesatuan bukan karena hubungan material, tetapi karena pertalian ide-ide, Perasaan, kepercayaan, MoralTradisional, dan Cita-cita membentuk warisan budaya para anggota masyarakat tersebut. kesemuanya tumbuh secara sosial, bukan merupakan hasil/properti individu tertentu. Masyarakat bersifat impersonal dan memiliki properti Conscience Collective (kesadaran Kolektif/suara hati masyarakat) yang berbedadengan kesadaran individual.
(Conscience collective = kesatuan erat yang terbentuk dari pikiran-pikiran individual sebagai elemen-elemennya) Perubahan sosial dapat dideskripsikan dengan membedakan menjadi 2 (dua) tipe solidaritas sosial; solidaritas MEKANIS dan solidaritas ORGANIS.
Solidaritas mekanis didasarkan pada homogenitas moral dan sosial, sehingga berciri; tradisional, non individualistik/ komunal, keadilan kolektif, properti bersifat komunal, kehendak komunitas mendominai kehendak individu, kekerabatan, lokalisme, sakral.
Solidaritas organis, masyarakat didasarkan pada individu-individu dengan fungsi yang berbeda yang dipersatukan oleh peran-peran komplementer. Sehingga berciri; personal, kesamaan kesempatan serta kesederajatan, regulasi kooperasi serta pertukaran, keseimbangan tugas dan kewajiban dan, otonomi berserikat.
DURKHEIM memandang pabrik dalam kerangka kerjanya dengan analogi ORGANIS. organisasi industrial adalah bagian dari sistem sosial atau sosio-teknis (dari suatu pabrik).
Sehingga hanya dengan partisipasi pekerja individual dalam manajemen perusahaan sebuah integrasi sistematis dapat diperoleh. MAX WEBER Merupakan tokoh yang memikirkan “PEMAHAMAN EMPATETIK

v  Max weber
Pokok-Pokok pikiran weber
Rasionalisasi sebagai dasar terjadinya perubahan sosial. Hubungan-hubungan sosial mempengaruhi serta dipengaruhi oleh pertumbuhan rasionalisasi. selanjutnya menentukan arah/bentuk pada hubungan sosial dengan (institusi). Tingkah laku kapitalis rasional menimbulkan konsekwensi dalam wilayah organisasi sosial yang kemudian menyuburkan persebaran BIROKRASI.
Pembagian kerja yang terdiferensiasi mengkarakterisasikan kapitalisme. Sistem kelas yang muncul sebagai akibat dari pembagian kerja ditandai oleh birokrasi sebagai nuansa (feature) kapitalisme modern yang paling integral. Setiap bentuk organisasi yang memiliki hierarki serta otoritas dapat menjadi subjek sebuah proses expropriation (pengambilalihan/penggantian) “alat produksi” dalam istilah Marx, diganti dengan “alat administrasi”. Weber berbicara mengenai “dominasi” dan “subordinasi” sebagai ganti “hubungan-hubungan produksi”. Menekankan  karena birokrasi adalah pentingnya “organisasi” dan “birokrasi’.(“human machine” yang meletakkan organisasi sosial manusia pada tingkat yang sama dengan rasionalitas formal teknologi di dalam dunia material). Kemajuan birokratisasi menunjukkan “tekanan” antara tuntutan efisiensi teknologi administrasi vs nilai-nilai manusia mengenai spontanitas serta otonomi.  pada akhirnya birokrasi akan membentuk “sangkar besi” (iron cage) yang membatasi kebebasan dalam kapitalisme modern.




Penutup

            Terdapat keterkaitan antara perubahan-perubahan sosial, ekonomi,dan politis dalam era industrialisasi awal. Perbedaan latar belakang historis di Inggris, Perancis serta Jerman menjadi penyebab perbedaan jalan perkembangan industrial di 3 negara tersebut.
Polarisasi sosial yang ekstrim membawa perubahan politis revolusioner di Inggris dari sebuah koalisi antara kelas-kelas kapitalis dengan aristokratis.
Jerman, masyarakat agraris ditransformasikan menjadi masyarakat industrial “dari atas” oleh rezim monarkhis.
Hubungan historis antara bentuk-bentuk pemerintahan yang berbeda-beda dari negara tsb. Yaitu, aristokratis-monarkhis atau borjuis-kapitalis, dan relevan untuk mengapopulasi pekerja industrial nalisis fenomena hubungan industrial dewasa ini.
Dalam perkembangan industrialisasi, industri manufaktur tumbuh dan mengubah  sumbangan sektor pertanianindustri menjadi sektor utama perekonomian,  dalam produksi ekonomis menurun. Lowongan pekerjaan bergeser dari sektor agriculture ke sektor manufaktur.
Perkembangan ekonomi terjadi melalui sistem “pertumbuhan” bukan “pemerataan”



 DAFTAR PUSTAKA

Aditjondro, J. George. 2003. Pola-Pola Gerakan Lingkungan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Faisal, Sanafiah. 2003. Format-Format Penelitian Sosial. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
elearning.unej.ac.id/courses/CLe636/document/SOSIOLOGI_INDUSTRI.ppt? cidReq=CL358c -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar